Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD

Cara Make Up Ala Tiffany SNSD


Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD


Pada tutorial kecantikan wanita kali ini kami akan mencoba mengupas tentang tips cantik alami wanita korea ala Tiffany SNSD. Tentau tau dong siapa Tiffany?, yup wanita cantik anggota SNSD ini memang sangat mempesona dengan ke anggunan make up nya. Dia selalu berdandan dengan cara yang luar biasa sehingga tampak natural dan wajar untuk ukuran wanita asia. Kecantikan wanita korea memang sekarang sudah menjadi icon di seluruh dunia, wanita asia pada khususnya menyukai kecantikan ala wanita korea. Jadi apa sih tips cantik alami/ rahasia cantik secara alami wanita korea khususnya ala Tiffany SNSD. Nah berikut ini adalah bahasannya.


Rahasia Cantik Wanita Korea Ala Tiffany SNSD


cara cantik alami ala tiffany snsd
Tentu saja sebagai wanita Anda dan saya selalu ingin tampil cantik. Untuk menjadi cantik banyak sekali para wanita yang menghabiskan banyak uang, dan banyak wanita yang memasukkan anggaran tersendiri bagi perawatan kecantikannya. Tetapi apa kata steffany? Apakah Tiffany mempunyai tips cantik tersendiri?. Steffany pernah bilang " Sebagai wanita saya tidak harus selalu pergi ke salon, apa lagi menghabiskan waktu berjam-jam, itu sangat membosankan bagi saya".

Wow, steffany sebagai icon wanita korea yang cantik ini ternyata merasa bosan untuk berlama-lama di salon. Dalam beberapa liputan lainnya di salah satu majalah wanita di korea, tips cantik ala Tiffany SNSD ini bahwa dia juga pernah bercerita bahwa dia  menyukai cara-cara merawat kecantikannya dengan hal-hal yang natural dan alami. Nah seperti apakah cara dia merawat kecantikan dirinya secara alami itu? Tips cantik alami ala Tiffany SNSD.


1. Stroberi 


Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD yang pertama adalah buah stobery. Ya Stobery, Seperti yang kita tau ternyata buah stoberi ini banyak mengandung zat seperti antioksidan, exfoliant, dan tentu saja yang paling penting banyak mengandung vitamin C, . Tau ga sih kalau buah zat-zat tersebut sangat berguna untuk mengangkat kulit mati. Sebagai wanita yang suka aktif tentu sangat rentan akan zat-zat yang dapat merusak kulit dan mematikannya. Ada baiknya sih sebagai wanita suka makan sroberi seperti steffany snsd ini supaya terangkat kulit matinya sehingga tetap mulus dan awet muda.

2. Madu 


Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD yang kedua adalah madu. Perlu para wanita ketahui, bahwa madu bermanfaat untuk menjadikan wajah menjadi lebih lembap. Selain menjadikan lembab, madu juga bermanfaat untuk menghilangkan jerawat secara alami, disamping itu madu juga sangat ampuh untuk membuat kulit wanita senantiasa tetap lembut dan lentur. Untuk menerapkannya, kamu bisa mengoleskannya ke kulit wajah sebagai masker wajah.

3. Pisang 


Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD berikutnya adalah pisang. Seperti buah stoberi, pisang juga bermanfaat untuk penyegar alami bagi kulit para wanita. Disamping juga akan melembabkan dan menjaga kelembutan kulit wanita. Steffany dan kebanyakan wanita korea lainnya sangat menyukai masker buah pisang. So, anda sebagai wanita indonesia yang ingin cantik seperti mereka tidak ada salahnya untuk mencobanya. Setelah 10 menit lihatlah perbedaaannya.

4. lemon 


Tips Cantik Alami ala Tiffany SNSD yang terakhir adalah lemon. Mengapa steffany snsd dan wanita korea lainnya menyukai lemon. Ya, lemon adalah salah satu bahan untuk menjadi cantik alami. cara menggunakan lemon untuk kecantikan ternyata cukup simpel. Yang di perlukan adalah airnya tidak seperti beberapa buah sebelumnya, untuk lemon kamu dapat menggunakan masker dari perasan air lemon.


Nah itulah 4 bahan alami yang dapat kamu pakai untuk menjadikan kamu wanita cantik alami seperti Fany snsd. Tentu saja sebagai penulis saya sangat merekomendasikan bahan-bahan tersebut karena saya sendiri juga telah mencobanya :). Dan terbukti dari tips cantik alami ini bahwa menjadi wanita cantik itu tidak harus mahal, mengutip kata-kata steffany sebelumnya.






Recent search term :

untuk kecantikan tips muka berjerawat tip merawat muka tips bekas jerawat tips wajah berjerawat noda hitam jerawat tips perawatan perawatan alami wajah perawatan wajah jerawat bagaimana menghilangkan jerawat salon wanita untuk menghilangkan jerawat untuk memutihkan kulit perawatan muka alami kosmetik kecantikan tips merawat wajah secara alami perawatan kulit alami kecantikan kulit produk kosmetik produk kecantikan cara menghilangkan jerawat kecantikan wanita kecantikan wajah cara perawatan wajah perawatan wajah alami perawatan kulit putih cara menghilangkan bekas jerawat tips cantik cantik alami tips cantik alami

Rahasia Sukses Akio Morita Sony Corporation

Dalam sepuluh tahun terakhir produksi Jepang meningkat dua kali lebih cepat daripada Amerika Serikat. Apa rahasianya? Berikut ini kita akan menjenguk orang-orang yang mempunyai andil besar dalam kemajuan tehnik Jepang.

Akio Morita lahir pada tanggal 26 Januari 1921, di kota Nagoya, dari sebuah keluarga pembuat sake (bir khas jepang). Keluarga Morita telah menggeluti pembuatan bir sake selama hampir 400 tahun di kota Tokoname, dekat Nagoya. Di bawah asuhan ketat ayahnya, Kyuzaemon, Akio sedang dipersiapkan untuk menjadi pewaris bisnis keluarga. Sebagai mahasiswa, Akio sering duduk pada rapat perusahaan dengan ayahnya dan ia akan membantu bisnis keluarga bahkan pada liburan sekolah.

Keluarga yang Morita pada masa itu telah mengenal gaya hidup ala budaya Barat, seperti mobil dan fonograf listrik. Setiap kali ia dibebaskan dari tugas-tugas rumah tangga, Akio muda menjadi asyik membongkar gramofon dan menyusunnya kembali.

Dari usia dini, Akio gemar mengutak-atik peralatan elektronik, dan matematika dan fisika adalah mata pelajaran kesukaannya selama SD dan SMP hari. Setelah lulus dari Sekolah Tinggi, ia memasuki Departemen Fisika di Osaka Imperial University.

Selama waktu itu, Jepang berada di tengah-tengah Perang Pasifik. Pada tahun 1944, Akio, yang telah menjadi letnan Angkatan Laut setelah lulus dari universitas tahun itu, bertemu dengan Masaru Ibuka dalam Angkatan Laut Wartime Research Committee.

Ketika ia kembali ke rumah keluarga di Nagoya setelah perang, Morita diundang untuk bergabung dengan fakultas Tokyo Institute of Technology oleh salah satu profesor. Morita mengemasi barang-barangnya dan bersiap-siap berangkat ke Tokyo, ketika sebuah artikel tentang laboratorium penelitian didirikan oleh Ibuka muncul di sebuah kolom surat kabar Asahi disebut, "Blue Pensil." Dengan berakhirnya perang, Ibuka telah mendirikan Institut Penelitian Telekomunikasi Tokyo untuk memulai sebuah awal yang baru. Setelah membaca artikel ini, Morita mengunjungi Ibuka di Tokyo dan mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan baru bersama-sama.

Pada tanggal 7 Mei 1946, Ibuka dan Morita mendirikan Tokyo Tsushin Kogyo KK (Tokyo Telecommunications Engineering Corporation) dengan sekitar 20 karyawan dan modal awal 190.000 ¥. Pada waktu itu, Ibuka telah berumur 38 tahun dan Morita 25 tahun.

Selama kemitraan mereka yang panjang, mengabdikan Ibuka teknologi energi untuk penelitian dan pengembangan produk, sementara Morita berperan penting dalam memimpin Sony dalam bidang pemasaran, globalisasi, keuangan dan sumber daya manusia. Morita juga mempelopori Sony masuk ke dalam bisnis perangkat lunak, dan ia memberikan kontribusi kepada keseluruhan manajemen perusahaan.

Dorongan perusahaan untuk mengembangkan usahanya secara global terlihat dalam keputusan untuk mengubah nama perusahaan ke Sony pada tahun 1958, suatu keputusan yang tidak diterima dengan baik baik di dalam atau di luar perusahaan karena Tsushin Tokyo Kogyo sudah dikenal secara luas. Untuk mengatasi pandangan seperti itu, Morita menekankan itu perlu untuk mengubah nama perusahaan untuk sesuatu yang lebih mudah untuk diucapkan dan diingat, agar perusahaan untuk tumbuh dan meningkatkan kehadiran global. Selain itu, Morita perusahaan beralasan bahwa suatu hari nanti bisa berkembang menjadi produk selain elektronik dan nama Tsushin Tokyo Kogyo akan tidak lagi sesuai. Oleh karena itu, ia mengubah namanya menjadi Sony Corporation dan memutuskan untuk menulis 'Sony' dalam katakana alfabet (alfabet Jepang yang biasanya digunakan untuk menulis nama-nama asing), sesuatu yang tidak pernah terdengar pada saat itu.

Pada tahun 1960, Sony Corporation of America didirikan di Amerika Serikat. Morita memutuskan untuk pindah ke AS bersama keluarganya dan memimpin dalam menciptakan saluran penjualan baru untuk perusahaan. Dia percaya bahwa Sony harus mengembangkan saluran penjualan langsung sendiri, bukan mengandalkan dealer lokal.

Banyak produk yang telah diluncurkan sepanjang sejarah Sony dapat dikreditkan untuk Morita kreativitas dan ide-ide inovatif. Ide-idenya melahirkan benar-benar baru gaya hidup dan budaya, dan ini terbukti dari produk-produk tersebut sebagai Walkman dan perekam kaset video.

Morita juga menunjukkan kemampuannya untuk melepaskan diri dari pemikiran konvensional di bidang keuangan, ketika Sony mengeluarkan American Depositary Receipts di Amerika Serikat pada 1961. Ini adalah pertama kalinya bahwa sebuah perusahaan Jepang telah menawarkan saham di New York Stock Exchange, dan ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal tidak hanya di Jepang. Sony membuka jalan bagi perusahaan-perusahaan Jepang untuk meningkatkan modal asing, pada saat praktik umum manajemen Jepang adalah untuk meminjam dana dari bank.

Dalam bidang sumber daya manusia, Morita menulis buku berjudul Never Mind Sekolah Records pada 1966 dan menekankan bahwa catatan sekolah tidak penting dalam melaksanakan pekerjaan. Morita sudut pandang, yang pertama kali diketahui lebih dari 30 tahun yang lalu, adalah hari ini diikuti oleh banyak perusahaan di Jepang.

Seperti mengubah nama Tsushin Tokyo Kogyo ke Sony menunjukkan, Morita sangat ingin diversifikasi operasi Sony di luar bisnis elektronik. Pada tahun 1968, perusahaan memasuki bisnis software musik di Jepang dengan mendirikan CBS / Sony Group Inc bersama-sama dengan CBS, Inc dari US Kemudian pada tahun 1979, Sony memasuki bisnis keuangan di Jepang dengan pendirian Sony Prudential Life Insurance Co Ltd, sebuah 50-50 joint venture dengan The Prudential Life Insurance Co of America. Selanjutnya, Sony diperoleh CBS Records Inc, kelompok catatan CBS pada tahun 1988. Tahun berikutnya, Sony mengakuisisi Columbia Pictures Entertainment, Inc, yang memungkinkan perusahaan untuk menjadi perusahaan hiburan yang komprehensif yang memiliki perangkat lunak berkualitas baik konten dan kekayaan hardware.

Selain mengelola Sony, Morita aktif dalam membangun jembatan budaya antara Jepang dan di luar negeri sebagai Wakil Ketua Keidanren (Jepang Federasi Organisasi Ekonomi) dan sebagai anggota dari Jepang-AS Hubungan Ekonomi Group, lebih dikenal sebagai "Wise Men's Group . La berperan dalam berusaha untuk mengurangi friksi perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat, dan melalui publikasi karya sastra tersebut sebagai Made in Japan, ia menjadi, "salah satu yang paling terkenal di Amerika Serikat jepang"

penghargaan Morita yang pertama diberikan Jepang Albert Medal dari Kerajaan Inggris's Royal Society of Arts pada tahun 1982. Pada 1984, ia menerima Ordo Nasional Legiun Kehormatan (Ordre National de la Légion d'Honneur), yang tertinggi dan paling bergengsi di Prancis, dan pada tahun 1991, ia dianugerahi First Class Order of the Sacred Treasure dari HM yang Kaisar Jepang. Di samping itu, Morita menerima sejumlah penghargaan dari negara-negara seperti Austria, Belgia, Brasil, Jerman, Spanyol, Belanda, dan Amerika Serikat, yang menunjukkan sejauh mana pengakuan global-nya.

Morita memancarkan cahaya alami, dan kepribadiannya, yang ia sendiri digambarkan sebagai "ceria," dicintai oleh banyak orang. Dia punya banyak teman baik di Jepang dan di luar negeri, termasuk perorangan seperti Kiichi Miyazawa, mantan Perdana Menteri Jepang, Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri AS, dan orkestra konduktor seperti Zubin Mehta dan almarhum Herbert von Karajan.


Akio Morita menyukai olahraga golf, sekaligus menjadi pengagum musikus Beethoven. Saking gandrungnya pada musik sampai-sampai di lapangan pun dia ingin bermain golf sambil mendengarkan Symphony kesembilan.

“Saya membutuhkan sebuah alat kecil dengan pengeras suara,” kata Akio Morita pada anak didiknya. Tak lama kemudian tcrciptalah walkman.

Dia berusia sekitar enampuluhan, kurus, rambutnya putih dan matanya hampir kuning. Tapi ia nampak seperti umur duapuluh karena semangatnya yang tak kenal lelah.

Rumahnya di daerah kedutaan, di Tokyo. Bertingkat, dengan kebun dan sebuah kolam renang. Boleh dikata dia seorang boss Jepang yang sudah berorientasi ke Barat. Dia tak berkeberatan istrinya turut menjamu tamu dalam pakaian Barat. Tetapi, ia tetap menjalani hidup sederhana dan kekeluargaan menurut tradisi.

Setiap pagi pukul delapan tepat Akio Morita tiba di kantor. Ia selalu mengenakan seragam yang sama dengan yang dipakai anak buahnya, meskipun jas luarnya buatan Inggris. Ini untuk menunjukkan semangat demokratis yang menjiwai setiap perusahaan Jepang.

Pada tahun 1947 Akio Morita mendirikan perusahaan Sony; memasarkan transistor yang pertama, televisi berwarna pertama, dan walkman pertama. Saat ini perusahaan sedang maju-majunya, ia mengekspor 70% dari produknya. “Pasaran kami adalah seluruh dunia,” katanya.

Kemajuan teknologi Jepang didorong oleh semangat untuk menyegerakan, dengan penuh kesadaran dan rasa kebanggaan. Tidak sampai dua generasi untuk mewujudkan mukjizat ini. Sebelumnya, orang Barat mengejek, Jepang hanya bisa membuat sepeda yang rodanya tidak bisa berputar dan jam-jam yang tidak bisa dipercaya. Karikatur tahun tigapuluhan pernah menunjukkan gambar seorang pemburu menyandang sepucuk senapan, yang ketika picunya ditarik maka larasnya menggembung. Capnya: made in Japan (bikinan Jepang).

Tetapi tiba-tiba orang Jepang tergila-gila pada perlombaan matematika dan fisika. Ujian-ujian di berbagai universitas menjadi sangat berat dan terjadi persaingan mati-matian. Ini menghasilkan orang-orang yang pandai. Di Pusat Penelitian Sony, jejak kaki para direktur yang sukses dicetakkan di atas tanah, seperti halnya jejak kaki para bintang Hollywood di studio MGM.

Saingan istrinya sebuah komputer
Sama dengan majikannya, Makoto Kikuchi direktur baru pada Pusat Penelitian Sony ini bisa berbahasa Inggris, dengan tujuan dapat berbicara dengan robotnya; sebuah “Apple” Amerika.
“Masih yang terbaik untuk saat ini,” ucapnya jujur. Laki-laki berusia 45 tahun ini sebelumnya sudah sangat terkenal di Jepang sebagai ilmuwan yang paling mengagumkan dari Pusat Penelitian Negara. Ia mengkhususkan diri dalam microprocessor. Ia pindah ke Sony enam tahun yang lalu.

Dalam sebuah rumah yang amat kecil berbentuk bujur sangkar dan terbuat dari kertas minyak itulah ia tinggal bersama istrinya dan hidup dengan sederhana. Dengan kimononya dan berlutut di atas tikar Jepang, istrinya dengan setia menemani suaminya bermain dengan komputer.

Mottonya: Research Makes The Difference, menggambarkan keambisiusan Makoto Kikuchi. Motto ini ditulis pada truk-truk perusahaan dalam bahasa Inggris supaya menimbulkan kesan eksotis.

Ia punya rencana untuk beberapa tahun mendatang: membuat komputer yang bisa menguraikan bahasa percakapan orang Jepang supaya setiap orang Jepang dapat berbicara dengan komputer.

Dengan senang hati, dia mengundang 190 penyelidik datang ke pusat penelitiannya. Kata Makoto: “Sony memberikan 3,5 sampai 5% penghasilannya untuk penelitian.” Tambahnya: “Sebelum ini saya bekerja di sebuah laboratorium di Amerika Serikat. Di Sony, cukup hanya satu jam bagi saya untuk memperoleh sebuah alat yang harganya setengah juta dolar. Saya lalu bisa menghargai perbedaan ini.” Ia tetap seorang Jepang Tulen meskipun lama tinggal di Amerika Serikat.

Para peneliti Sony mempelajari sinar energi matahari, teknologi silikon dan lainnya. Tetapi bidang yang paling disukainya adalah semiconductor. Dia memulai segalanya dari nol pada tahun 1976.

Di perusahaan Sony, kaitan penelitian produksi dengan pemasaran merupakan satu keharusan yang permanen. Contohnya, setiap Minggu pagi Makoto sarapan bersama Akio Morita dan Direktur Marketingnya. Hubungan yang begitu wajar dan akrab antara peneliti dan pemimpin ini jarang sekali terjadi di Amerika maupun di Eropa.

Morita yang sudah begitu kebarat-baratan, yang kalau bermain golf memakai kemeja dan topi Amerika, tetap membungkukkan badan sampai ke tanah bila berjumpa dengan kawan. Dalam mobil ia memiliki telepon, televisi dan magnetoskop; tetapi ia tetap mengenakan seragam yang sama seperti 35.000 anggota Sony.


Incoming Search Term :
rahasia sukses orang jepang
rahasia sukses belajar
rahasia pengusaha sukses
rahasia sukses amazon
rahasia sukses terbesar
rahasia sukses clickbank
bisnis internet
rahasia sukses bill gates
rahasia hidup sukses
bisnis di internet
belajar bisnis
rahasia sukses bisnis
usaha sukses
rahasiasukses
usaha berhasil
rahasia orang sukses

10 Tips Rahasia Sukses Ala Jepang


Pernah orang Jepang dijuluki les marchands des transistors (pedagang transistor) oleh de Gaulle. Namun sekarang mereka bukan hanya juara dunia dalam hi-fi, tetapi juga dalam microprocessor, mobil, bioindustri dan lain-lain.

Dalam sepuluh tahun terakhir produksi Jepang meningkat dua kali lebih cepat daripada Amerika Serikat. Apa rahasianya?

10 Tips Rahasia Sukses Ala Jepang 



10 Tips Rahasia Sukses Ala Jepang ~ Bagi anda yang ingin tahu mengapa banyak orang jepang sukses dengan teknology yang maju dan berbagai macam Kemajuan yang mungkin anda pasti tahu orang jepang mempunyai kemajuan di tingak dunia . Tak hanya itu Dengan teknology yang maju itu memudahkan manusia.

Oleh sebab Itu maka anda harus tahu 10 Tips Rahasia Sukses Ala Jepang semoga dengan tips ini anda sadar bahwa kemajuan ke suksesan tidak datang begitu saja , Silahkan baca dengan seksama dan selengkapnya di bawah ini :


1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak dibutuhkan” oleh perusahaan.

2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. Pantang Menyerah

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen). Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

7. Budaya Baca

Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. Kerjasama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok”. Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki, maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.
Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang. Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

Sumber : Majalah Intisari

Incoming Search Term :
rahasia sukses orang jepang
rahasia sukses belajar
rahasia pengusaha sukses
rahasia sukses amazon
rahasia sukses terbesar
rahasia sukses clickbank
bisnis internet
rahasia sukses bill gates
rahasia hidup sukses
bisnis di internet
belajar bisnis
rahasia sukses bisnis
usaha sukses
rahasiasukses
usaha berhasil
rahasia orang sukses

RAHASIA SUKSES ALA BILL GATES



Siapa yang tidak kenal dengan Bill Gates, Kesuksesannya membangun Microsoft, telah membuat dia menjadi seorang dengan harta yang berlimpah. Tentu ada hal yang membuat dirinya sampai bisa sesukses sekarang, jurus-jurus rahasia yang sering dia pakai semenjak dari bangku sekolah, ingin tau apa saja rahasianya ? simak yang dibawah ini,..

5. Mempelajari teknologi


Kepada anak muda, Bill Gates menyarankan untuk belajar banyak tentang teknologi. Sebab, keterampilan menggunakan teknologi bisa mengantarkan seseorang pada kesuksesan.

"Pengetahuan yang solid tentang software produktivitas dan tool IT yang lain menjadi pondasi dasar untuk sukses dalam berbagai macam karir. Selain itu, juga latar belakang bagus di matematika dan sains.

Jika Anda melihat hal-hal paling menarik yang muncul dalam dekade terakhir, apakah itu hal keren seperti pemutar musik portabel dan video game atau sesuatu yang lebih praktis seperti smartphone dan teknologi medis, semuanya itu datang dari bidang sains dan teknologi.

Saat ini dan di masa depan, beberapa pekerjaan dengan pengaruh paling besar akan berhubungan dengan software, apakah itu mengembangkan software untuk perusahaan seperti Microsoft atau membantu organisasi lain sukses dengan menggunakan tool teknologi informasi,"

4. Menerima kritikan


Untuk mencapai sukses, seseorang harus mampu mendengar dan belajar dari kritikan yang datang. Bill Gates mengaku senang mendengarkan kritikan dari para konsumen Microsoft.

"Konsumen Anda yang paling tidak bahagia adalah sumber terbesar bagi Anda untuk belajar,"

"Konsumen kami yang berasal dari Jepang, secara umum sangat keras soal kualitas dan ketepatan, itu adalah sesuatu yang fantastis,"

3. Bertindak segera


Bill Gates suka beraksi dengan segera tanpa menunda-nunda. Ia punya banyak ide dan mewujudkannya segera. Kebiasaan itu adalah salah satu rahasia kesuksesannya.

"Saya melakukan aksi yang besar dan segera. Hal ini ibaratnya seperti karet ban bertemu dengan jalan aspal. Jika Anda berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan punya visi ke mana teknologi akan menuju namun tidak mengambil aksi, Anda tidak akan pernah bisa sukses,"

2. Visi jangka panjang


Bill Gates terkenal punya visi jangka panjang. Ia memprediksi bisnis yang akan meledak di masa depan. Alhasil, dia selalu satu atau dua langkah di depan kompetitornya. Seperti visinya bahwa komputer akan dibutuhkan oleh banyak orang.

"Kita selalu menaksir terlalu tinggi perubahan yang akan muncul dalam dua tahun ke depan dan menaksir terlalu rendah perubahan yang akan muncul dalam sepuluh tahun ke depan. Jangan biarkan diri Anda tertidur dan tidak beraksi,"

"Ketika itu, Anda mendengar orang-orang pintar mengatakan mengapa seseorang perlu komputer? Saat ini, sulit dibayangkan bagaimana hidup ini tanpa komputer. Itulah sebuah visi, tidak terimajinasikan kebanyakan orang sekitar 30 tahun lampau, namun beberapa orang punya visi yang tidak hanya diimajinasikan, namun diwujudkan,"

1. Banyak Belajar


Bill Gates mengaku banyak membaca dari kecil. Ia menilai, kebiasaan membaca adalah faktor sukses seperti yang beberapa kali dikatakannya.

"Saya menempatkan gairah untuk belajar secara berkelanjutan di posisi tinggi. Ketika saya masih cukup muda, saya membiasakan diri untuk membaca banyak buku.

Membaca tentang banyak subyek adalah hal yang bagus. Tentu saja saat ini, jauh lebih mudah untuk online dan menemukan informasi tentang topik yang menarik bagi Anda.

Punya rasa keingintahuan semacam itu tentang dunia membantu siapapun untuk sukses, tidak masalah pekerjaan apa yang mereka pilih,"


Incoming Search Term :
rahasia sukses orang jepang
rahasia sukses belajar
rahasia pengusaha sukses
rahasia sukses amazon
rahasia sukses terbesar
rahasia sukses clickbank
bisnis internet
rahasia sukses bill gates
rahasia hidup sukses
bisnis di internet
belajar bisnis
rahasia sukses bisnis
usaha sukses
rahasiasukses
usaha berhasil
rahasia orang sukses

How to be Patrick Jane : the Mentalist Alpha Male



My favourite new TV-show is The Mentalist. One of my favourite little interests over the last year or so has been to try to figure out why some people stand out, why they are charismatic.
Now, if you have seen the Mentalist – a show about a former fake psychic who’s really good at reading people and helps the police out with solving a weekly murder case – then you have probably seen how charismatic Simon Baker is in the lead role.
And even if you haven’t, this article just draws some inspiration that show. Many of these qualities are those one may find in many other people that are often considered charismatic like George Clooney, Bill Clinton or just some friend you might have.
Also, I think being charismatic is about being a better you and bringing out more of yourself with less self-censoring. So these are just some general things many charismatic people seem to have been in common. There are many variations to being charismatic.
Find your own variation by exploring yourself. But also by experimenting and trying things you may not normally do. Big changes do not come from just staying in your comfort zone and telling yourself “Oh, that’s just not me”. Big changes pretty much always start with feeling awkward at first.

1. Smile.

Yes, this sounds really obvious. But you have to do it too. If you actually try smiling more you’ll discover how the world treats you changes a lot. People generally react to how you treat them. And emotions are contagious.
Charismatic people often seem to smile a whole lot. So does Simon Baker on the show, a 1000 watt smile like the one in photo above, probably a dozen times in each episode. Positivity and enthusiasm are also emotional and mental headspaces that are associated with smiling and they make other people feel good. This is probably the simplest of the tips here, and the one I would start implementing first.
And, even if you don’t always feel like smiling do it from time to time anyway (not all the time though of course, that’s just weird). Because it works backwards too. Try forcing yourself to smile for thirty seconds right now. By making yourself smile, no matter how you feel, your body will start to release all those wonderful chemicals that make you feel happy.

2. Be interested, open and curious.

Here’s a classic tip from Dale Carnegie:
“You can make more friends in two months by becoming really interested in other people than you can in two years by trying to get other people interested in you. Which is just another way of saying that the way to make a friend is to be one.”
Or as a woman said after having had dinner with two English statesmen Benjamin Disraeli and William Gladstone:
“When I left the dining room after sitting next to Mr. Gladstone, I thought he was the cleverest man in England. But after sitting next to Mr. Disraeli, I thought I was the cleverest woman in England.”
Now, you may think; “people aren’t always that interesting”. Sure, that may be the case. But this is also a belief and you tend to see what you want to see. If you make the effort to actually be genuinely interested in people you often find interesting things.
Openness is very important here. People want someone to communicate with and listen to them without judgement. So there will be a resistance towards someone who is judgemental and people may hold back or even avoid that person if it becomes too much.
On the show, Simon Baker often has an almost childlike curiosity that is warm and charming. When you are curious you become more open, positive and naturally interested in people and all kinds of stuff.
How do you become more curious? One way is to remember how life has become more fun in the past thanks to your curiosity and to remember all the cool things it helped you discover and experience. And then to work at it. Curiosity is a habit. The more curious you are the more curious you become. And over time it becomes more of a natural part of you.

3. Be fully present.

This is one of the qualities people often mention after having met charismatic people like Bill Clinton or Oprah. They are fully there. Centred and with the intense focus that being present creates. People aren’t used to that and feel special.
So listen fully to the person as an equal no matter who it is. Keep the eye-contact without staring (and don’t forget to break it sometimes). Also, presence tends to make you more open and curious in a natural way. When you are present things and people just tend to become more interesting.
Here are two quick ways to centre yourself and reconnect with the present moment again:
  • Focus on your breathing. One way to quickly become present is to take breaths with your belly – this calms your body too – and just focus on your in- and out breaths for about two minutes.
  • Focus on what’s right in front of you. Or around you. Or on you. Use your senses. Just look at what’s right in front of you right now. Listen to the sounds around you. Feel the fabric of your clothes and focus on how they feel.

4. Be assertive.

This is a very important point and something I think is perhaps often missed by people who want to improve their social lives. They may think “well, I have been so nice towards everyone for the last few months but it doesn’t seem to have changed their behaviour towards me much”.
This is the “nice guy/girl” problem. S/he is very nice but there is no assertiveness. There is no changed feeling within about how you feel you deserve to be treated. You may still be nice just to get approval from other people. You feel the craving need. And people who crave approval the most tend to get it the least.
We do to a large extent choose how we want to be treated. How you expect people to treat you can have a big effect on how you allow yourself to act and how people around you view and treat you.
Charismatic people are often seen as leaders of some sort. Simon Baker is assertive in a relaxed way on the show. Although he isn’t the boss officially he often gets to do things his way. And although that’s just a TV-show, I think it works a bit like that in real life too. You have to be a leader in some way, but it doesn’t have to be in an official way.

5. Be confident.

Like smiling, this one is pretty obvious too. You can’t really be that charismatic if you aren’t confident.
So what is the number one way to increase your self confidence?
I’d say, face your fears. I think that if you want to experience better self confidence on a deeper and more fundamental level you simply have to have experiences where you face your fears. There is no way around it.
Also, it’s only when you face your fears that you discover the thing that billions of people throughout history have discovered before you. Failure won’t kill you. Nor will being wrong. The sky will not fall down. That’s just what people that haven’t faced their fear yet think.
But facing your fear isn’t always easy though. Here are two tips to make it easier:
  • Be present. If you are present and in the moment when you are taking action to face your fear you don’t get so nervous and stuck in negative thought loops about how everything will go wrong.
  • Be curious. When you are stuck in fear you are closed up. You tend to create division in your world and mind. You create barriers between you and other things/people. When you shift to being curious the world just opens up. Curiosity is filled with anticipation and enthusiasm. It opens you up. And when you are open and enthusiastic then you have more fun things to think about than focusing on your fear.

6. Be amused.

This may sound like an odd tip but I have seen charismatic people do it quite a bit. Baker does it a lot on the show, he is constantly amused by what happens as the plot twists and turns. You can also see on DVD:s with Eckhart Tolle, a third of his seminars seems to be about him being amused by something and laughing. George Clooney does this a lot too in interviews and movies.
And I get why. Being in an amused headspace is one of the best ones you can be in. You so relaxed and having fun. You feel light. And the things you do feel lighter too.
How do you do it? By not taking everything so seriously. By keeping a light and positive attitude. By having an abundance mentality. Check out more about having a light attitude in this article.

7. Be socially free and authentic.

This may be the hardest part.
On the show Baker really don’t care too much about what people think of him. He just does what he wants. Of course, in reality you have to be a bit more careful.
But when you are overly concerned about what other people may think then you often act in reaction to what you think they might say or do. And so you can’t be your most genuine and best self.
Here are three tips that can help you increase your inner social freedom:
  • Realize people don’t care too much about what you do. They have their hands full with worrying about their own lives and what people may think of them instead. Yes, this might make you feel less important in your own head. But it also sets you free a bit more if you’d like that.
  • Increase your self confidence. The more confident you become, the more you have faced your own fears the less you care so much what other people may think. Over time you become stronger and more centred in yourself.
  • Focus on what you can control. Here’s a great way to look at things from the ancient scripture Baghavad Gita: “To action alone hast thou a right and never at all to its fruits; let not the fruits of action be thy motive; neither let there be in thee any attachment to inaction” To me it means that I cannot control the results of my action. I can’t control how someone reacts to what I say or what I do. And that I should do what I do just because it is something I want to do rather than because of some outcome I’d like. But at the same time I should not let these two ideas lead me to become passive and get stuck in sitting on my hands and not taking action at all. So I do what I think is right and that is my responsibility. And then the rest (the possible results), well, that is not up for me to decide about or try to control. I let it go.

Final thoughts

It seems to me that a lot about being charismatic is about making the other person/people feel good. And you inspire that and transfer that into them by being more free and genuine socially, by being fully there, by being positive and open and confident etc. yourself.
So being more charismatic is mostly about bringing out more of these or other positive qualities in yourself. They are already there to some extent. You just have to practise and have the courage to make them stronger and bring them out more consistently.

Funny Patrick Jane Chibi - the Mentalist

Patrick Jane The Mentalist



Jane was raised by an emotionally abusive con man father to see all people as marks. He met his wife, also a carnie, and together they left that life.

He then earned a living as a professional (and fraudulent) psychic until Red John murdered his wife and daughter in retaliation for Jane's televised mocking. Jane now works as a consultant for the California Bureau of Investigation. He is brilliant at deduction, but also devious, arrogant, tactless, and occasionally childish and cruel. 

He annoys the team to the point of their taking turns going on field trips with him. The murder of his family left Jane devoid of much empathy and feeling.


Here is the funny chibi of an awesome patrick jane :





Patrick Jane is hard worker


Patrick Jane  is sweet, kind, funny, clever, and hot

Patrick Jane  is charming, sexy, funny,ingenious, 


Patrick Jane is so funny

really clever in what he does.


sly and has a seductive smile.

Patrick Jane  is so hot!!! :)


Patrick Jane is hard worker

 Patrick Jane has an awesome way of messing with people's minds 

Patrick Jane just friggin' awesome

Patrick Jane is funny, sweet, caring, smart, saracstic and gorgeous! 

Patrick Jane has a sense of humor & smart


Patrick Jane has to be so flippin smart!!



 Patrick Jane past is so heatrbreaking.






credit to : chizuru-chibi.deviantart.com

5 Reasons To Be Excited For The Mentalist Season 5



With filming now underway on the latest season of the hit CBS procedural ‘The Mentalist’, I have decided to take a quick look at a few of the reasons to get excited for the September premiere. I could ramble all day long on just why the show as a whole is great, so I have limited myself to just five (of many) reasons to be excited, most of which are specific or new to the coming season.
Enjoy. 

1. Red John Information Is Coming

Red John Is still standing tall as The Mentalist’s central mystery after once again out smarting Patrick Jane (Simon Baker) in the Season 4 finale ‘The Crimson Hat’ (read my review here). The enigma of this serial killer and Patrick Jane’s quest to take him down has always been one of the most compelling plot lines in the shows armoury; it’s certainly the most important. This season, Bruno Heller is promising we’ll get closer to the great villain than ever, at least in terms of how much we know about him. Here’s what the show runner had to say in a recent interview:
“Jane and the CBI will be lead to some really important, concrete facts about Red John next season. There will be a cascade of information – how he operates, who’s with him and who isn’t, and what his game really is.”
These are the questions fans have been theorising over for years, so to get some answers will be brilliantly rewarding.


2. Lorelei Martins

The catalyst for this influx of information on Red John is the capture of his right hand girl Lorelei Martins (Emmanuelle Chriqui), who made her first appearance in last season’s finale and will appear in at least five episodes this time around. In just one episode Lorelei has already been established as an intriguing character, for which the audience should be very excited to see more of her.
A lot of questions remain unanswered: Just how much does she have on Red John? Will she give it up? How will Jane make her do so? Perhaps most importantly, how long will she last? Captured Red John lackeys don’t exactly have the longest life expectancy. It also remains to be seen just what sort of relationship she will have with Jane in season 5. After that wonderfully weird kiss on the forehead and the breaking of Jane’s 9-year celibacy back in May, it’s absolutely a question that needs to be asked.

3. New Characters: Federal Takeover

The Red John case went federal in Season 4, as Agent Susan Darcy (Catherine Dent) became embroiled in Jane’s web of lies after he shot the wrong man during the season 3 finale before luring out the real Red John in order to take down evil serial killer James Panzer AKA The San Joaquin Killer (David Paymer). Frankly, I’m surprised it took this long for the Feds to get involved, such is the extent of Red John’s network – though perhaps that’s exactly why they’ve stayed clear until now.
This all came to a head in the back end of last season as Darcy and the FBI intervened once again, becoming involved in a car chase and shoot out with Red John’s limo, inadvertently killing CBI Boss Luther Wainwright (Michael Rady). The curse of the CBI boss strikes again. Their involvement will continue into next season as a team of three FBI agents is set to appear in a number of episodes. They are FBI Regional Director Alexa Shultz (Polly Walker) described as a ‘ferocious alpha female’, Agent Gabe Mancini (Ivan Sergei) who is ‘tough, handsome and hot headed’ and Reede Smith (Drew Powell) Mancini’s partner who is ‘quiet and smart, but young and disheveled’.
Exactly what their role will be in the upcoming season is not yet known, but I’m almost certain it’ll play a part in the Red John arc; especially after the man himself spoke of a ‘friend in the FBI’ during last seasons finale. Will that friend be present in this new trio of agents?

4. 100th Episode

Episode six of the upcoming fifth season marks the milestone of The Mentalist’s 100th episode! Little is known so far, except that ‘something special’ is planned and that it’ll be written by long time Mentalist writer Tom Szentgyorgyi and directed by the brilliant Chris Long. Put me down as ‘extremely excited’.

5. It’s One Of The Best Shows On TV

Excuse this last point for being non specific to the season ahead and maybe even a bit preachy, but The Mentalist, from its procedural case-of-the-week to its more serialized elements, really is one of the best shows on TV. I’ll save a rundown of the reasons why for a dedicated article, but I urge those who have not yet given the show a chance (for whatever reason) to catch up ready for Season 5. Those of you who, like myself, have been here all long and are waiting for new episodes with baited breath – fear not, there’s only fifty-four days to go…
What are you most excited about for Season 5 of The Mentalist? Leave your thoughts in the comments below.
‘The Mentalist’ returns for more crime solving with the Season 5 Premiere ‘The Red Glass Bead’ in its new time slot on Sunday 30th September, at 10:00PM on CBS. Look out for my review shortly after.
source : http://whatculture.com/