Sinopsis Drama Korea Terbaru Shark Episode 5
Sinopsis drama Korea terbaru Shark episode 5 ditulis oleh Lilih Prilian Ari Pranowo*
Dengan serius, Hae Woo menatap tembok di hadapannya, yang terdapat gambar lingkaran merah di tengahnya.
***
Hae Woo heran, mengapa Yoshimura (Yi Soo) bisa ada di sini. Yi Soo mengatakan kalau ia akan bertemu dengan Kakek Hae Woo.
Hae Woo memutar kembali memorinya barang sebentar. Ia ingat kalau Kakeknya pernah mengatakan bahwa ia mengundang seseorang. Dan tidak disangka-sangka orang tersebut adalah Yoshimura.
Kakek Hae Woo dan Ayah Hae Woo tengah dalam perjalanannya ke vila. Ayah Hae Woo berkata, kalau mengundang seseorang ke vila mereka itu sikap yang berlebihan, meski seseorang yang ingin mereka temui itu putra dari Kakek Hae Woo. Ayah Hae Woo ingin mengatakan jika Yoshimura (Yi Soo) bukanlah orang yang penting.
Namun, Kakek Hae Woo tidak menanggapi perkataan itu. Ia justru memilih untuk mengalihkan pembicaraan tentang kematian Detektif Yun. Ayah Hae Woo segera menyatakan jika kematian sang detektif tidak ada sangkut paut dengannya.
Yoshimura (Yi Soo) dan Hae Woo masih berada di danau.
Yoshimura bertanya pada Hae Woo apa nama danau yang ada di hadapannya ini. Hae Woo menjawab, setiap orang menyebut danau ini dengan nama yang berbeda-beda. Ia sendiri menyebut danau ini hanya dengan sebutan Danau. Danau, yah begitu saja.
Lalu, Hae Woo mengisahkan legenda dari danau, yang konon dihuni oleh seekor ikan mas yang masih hidup bahkan setelah usianya 1000 tahun. Ikan ma situ seperti kutukan, jika ada orang yang melihatnya sudah tentu orang itu akan menemui ajal. Ya, walaupun sekadar legenda, namun tidak ada seorang pun ingin melihat ikan mas legendaris itu. Sebabnya, sudah tentu mereka tidak ingin kehilangan nyawanya.
Yoshimura menatap wajah Hae Woo.
Yoshimura yang tidak begitu peduli soal legenda, mengubah topik pembicaraan. Yoshimura mengatakan bahwa bintang akan tampak indah dari danau ini.
Kali ini, Hae Woo yang menatap wajah Yoshimura.
Hae Woo kembali pada memori masa lalu, saat Yi Soo kecil mengatakan hal yang sama padanya.
Tanpa disadari, mereka kemudian saling menatap. Kebekuan waktu terjadi.
Hae Woo memecah kebekuan tersebut. Ia mengajak Yoshimura kembali ke vila. Mungkin Kakeknya sudah datang.
Hae Woo berjalan di depan Yoshimura. Keduanya mengikuti jalan setapak yang ada. Di belakang Hae Woo, Yoshimura (Yi Soo) tengah tersiksa dengan batinnya. Ketika Hae Woo memainkan tangan di belakangnya dan melangkahkan kakinya, angin sepoi berhembus…
Yi Soo hendak menggapai Hae Woo. Namun diurungkannya. Ia memantapkan hatinya kembali. Di sebuah pohon tempat mereka berteduh, angin berhembus kencang, menerbangkan selendang Hae Woo. Dengan cekatan, Yi Soo menangkap selendang Hae Woo dan menyerahkannya kembali. Saat itu Joon Young datang. Dan Hae Woo melihatnya.
Dengan sopan dan resmi, Yi Soo memperkenalkan dirinya wakil dari Giant Hotel, Kim Joon. Joon Young meminta maaf karena tidak mengetahui ada tamu penting menginap di hotelnya. Joon Young dan Hae Woo kembali lebih dulu. Sementara, Yi Soo masih ingin menikmati suasana hutan dengan berjalan-jalan.
***
Kakek Hae Woo dan Ayah Hae Woo tengah duduk di dalam vila sambil menunggu Yoshimura (Yi Soo) yang belum sampai di vila. Seperti biasa, Ayah Hae Woo berusaha mencari-cari kesalahan orang lain. Ia mengatakan bahwa Yoshimura menggunakan Yakuza dalam berbisnis. Tapi, belum selesai ia mengungkap apa yang di dalam kepalanya, Yi Soo datang. Kepada Kakek Hae Woo, Yi Soo memberi salam hormat.
Kakek Hae Woo memuji Yoshimura, yang tumbuh serta sukses di negara lain. Tidak semua orang dapat melakukannya. Kakek Hae Woo senang jika Yoshimura Junichiro memiliki anak seperti Yoshimura Jun. Ia mengaku kalau selama ini merasa sendirian. Uang dan kesuksesan tanpa keluar untuk berbagi terasa sia-sia.
Hae Woo memuji Kakeknya. Seandainya saja dunia ini diisi oleh orang-orang yang berwatak seperti Kakeknya niscaya tidak ada kejahatan terjadi dan dunia akan damai dan nyaman. Ia juga mengungkapkan kalau sang kakek adalah panutannya. Yoshimura (Yi Soo) memandang ke arah Hae Woon.
Hae Woon penasaran, pertemanan macam apa yang telah dijalin Kakeknya dengan Yoshimura Junichiro sampai-sampai mengundangnya ke vila.
Ayah Hae Woo kemudian mendapat kesempatan angkat suara. Ia bertanya mengenai Giant Hotel, yang katanya akan membuka cabang di Seoul. Tapi, ia sendiri tidak melihat ada pembangunan hotel di manapun. Dengan gayanya, ia mengkritik bahwa metode Giant Hotel itu sangat rahasia.
Yoshimura Jun tenang menjawab dengan mengatakan bahwa itu adalah metode Yakuza. Semua orang yang ada di situ, selain Ayah Hae Woo, menjadi sungkan sendiri. Ayah Hae Woo menjelaskan bahwa bicara blak-blakan adalah gayanya. Yoshimura Jun tidak menanggapi kata-kata sinis itu. Gegara itu, Yoshimura Jun mendapat sindiran lagi dari Ayah Hae Woo.
Ayah Hae Woo mengungkapkan, di industri perhotelan sifat pendiam tidaklah cocok. Berbicara itu adalah suatu bentuk kesopanan. Yoshimura Jun menyahut jika mendengarkan orang lain berbicara merupakan satu bentuk kesopanan lainnya. Ayah Hae Woo memberi nasihat “bijak”, jika Yoshimura Jun ingin mendapatkan kepercayaan seseorang, maka Yoshimura Jun mesti mengikuti jejaknya dengan bersikap jujur. Yoshimura Jun tercenung sejenak. Lalu, dengan santai ia mengatakan kalau tidak semua orang bersikap jujur sepenuhnya. Kata-kata Yoshimura Jun barusan membuat semua orang yang ada di situ terbungkam. Hening.
Joon Young memecah keheningan tersebut dengan menanyakan rencana Yoshimura Jun di Korea. Jika tidak ada acara, ia mengundang Yoshimura Jun untuk datang ke acara ulang tahun Gaya Hotel. Tiba-tiba Ajumah datang membawa sebuah kotak dan diserahkan kepada Hae Woo. Ajumah sempat terkejut saat melihat Yoshimura Jun adalah tamu di vila. Tapi, Yoshimura Jun tidak mengubris keterkejutan Ajumah. Ia tetap cuek.
***
Di tempat lain, Detektif Byun masih berkutat menyelidiki kematian Detektif Yun. Mereka tidak menemukan petunjuk apapun melalui CCTV. Detektif Byun dan rekannya membaca daftar panggilan terakhir di ponsel milik Detektif Yun. Di salah satu nama, ternyata Ayah Hae Woo adalah orang terakhir yang dihubungi Detektif Yun.
***
Hae Woo membuka kotak yang baru diterimanya barusan. Joon Young menduga kalau kotak itu adalah kado pernikahan. Kakek Hae Woo mengomentari dugaan Joon Young. Kado pernikahan macam apa yang diberikan dengan pesan mendesak? Joon Young mengatakan kalau rekan sekerja Hae Woo kadang memang suka jahil.
Hae Woo tersenyum. Ternyata dugaan Joon Young salah. Isi di dalam kotak itu adalah jam tangan emas. Melihat jam tangan tersebut, Ayah Hae Woo terkejut sementara Kakek Hae Woo terdiam. Yoshimura Jun mengamati perubahan air muka di wajah keduanya.
Hae Woo mengamati tulisan di jam tangan emas itu “ulang tahun ke-30 Gaya Hotel, J.E.S”. Sontak Hae Woo memandang ayahnya. Kakek Hae Woo pun menatap Ayah Hae Woo dengan tajam.
Dengan alasan mengambil wine, Hae Woo pamit meninggalkan tempat. Ayah Hae Woo tampak gemetaran. Yoshimura Jun yang melihatnya cuma tersenyum sinis.
***
Detektif Byun merunut orang-orang yang terlibat dalam kasus pembunuh. Jo Ee Soen (CEO Gaya Hotel), Jo Hae Woo (putri), Han Yeong Man (sopir, mennggal), Han Yi Soo (anak laki-laki, meninggal)…
Detektif Byun terus mengingat ucapan Yoshimura Jun (Yi Soo) kalau ia tidak bisa mempercayai siapapun. Ia juga teringat lagi saat Yoshimura Jun bertengkar dengan Detektif Yun Yi Soo, bahwa seorang detektif harus menyelidiki sebuah kasus dengan cermat.
***
Yi Soo berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Ia membuka kaca mobil mengeluarkan tangannya untuk merasakan angin yang berhembus. Mencoba merasakan kembali ketika tangannya menangkap selendang Hae Woo.
***
Sambil memegang jam tangan, Hae Woo ingat kata-kata Yoshimura Jun. Keadaan akan makin sulit bagi Hae Woo. Sesuatu yang buruk mungkin bakal terjadi. Dan Hae Woo musti kuat. Hae Woo merasa ingin menangis sekarang.
***
Ayah Hae Woo menelepon Ayah Joon Young. Ia meminta Hae Woo untuk tidak lagi menyelidiki kasus ini. Ia sangat marah dan terlihat cemas. Ayah Joon Young mengatakan kalau sepertinya hal ini bukanlah kasus tabrak lari semata. Namun, lebih rumit dari kelihatannya. Ayah Hae Woo mengatakan tidak mengerti maksud perkataan Ayah Joon Young.
Ayah Joon Young mengatakan kalau semua orang yang terlibat dalam kasus dua belas tahun silam sudah terbunuh. Ia mengatakan tidak tahu siapa pembunuhnya. Yang jelas motifnya bukanlah sesederhana seperti kasus tabrak lari. Ia meminta supaya Ayah Hae Woo tidak menyembunyikan apapun darinya. Karena, itu akan sulit baginya untuk membantu Ayah Hae Woo.
Di tengah-tengah pembicaraan itu, Hae Woo mendatangi Ayahnya. Dengan cepat laki-laki itu menutup teleponnya. Hae Woo menunjukkan jam tangan emas pada Ayahnya. Sambil menahan emosi Hae Woo langsung mengungkapkan bahwa 12 tahun lalu, si pelaku tabrak lari bukanlah Ayah Yi Soo melainkan Ayahnya sendiri.
***
Joon Young tercenung mengingat air muka Hae Woo ketika melihat jam tangan emas itu. Ia lantas menelepon sekretarisnya untuk memintanya mengecek sesuatu.
joon young termenung ia mengingat raut muka hae woo sewaktu melihat jam tangan emas. ia lalu menelepon seketarisnya dan meminta untuk mengecek sesuatu.
***
Ayah Hae Woo tetap tidak mengakui perbuatannya. Hae Woo mengatakan, tentu saja jam tangan yang dipegangnya saat ini baru, sedangkan jam tangan aslinya pastilah sudah dihancurkan Ayahnya.
Jam tangan ini adalah pesan dari seseorang untuknya. Ayah Hae Woo masih tetap menyangkal. Ia berniat meninggalkan tempat.
Hae Woo mengatakan bahwa Detektif Yun yang menemukan jam tangan ayahnya. Lalu, Detektif Yun menghubungi Ayahnya untuk menyembunyikan faktanya. Tentunya Detektif Yun mendapat sedikit imbalan sebagai jasanya menyembunyikan fakta. Hae Woo tidak berbasa-basi. Ia bertanya langsung pada Ayahnya dimanakah saat Detektif Yun terbunuh?
Ayah Hae Woo tidak menyangka dengan tuduhan itu. Untuk mengelak dari tuduhan, ia meminta bukti kepada Hae Woo. Dan menyerahkan padanya. Sehingga, Hae Woo tidak menuduhnya dengan tuduhan asal.
***
Hae Woo menerima kiriman foto sebuah bus. Dengan cepat ia lalu menghubungi Detektif Byun dan bertanya apakah ia mendapat kiriman foto yang sama? Sesuai dugaan Hae Woo, Detektif Byun juga menerima kiriman foto yang sama. Mereka pun memutuskan untuk mencari bus yang dimaksud di setiap pemberhentian bus.
***
Hae Woo mengatakan kepada Joon Young jika dirinya dan Detektif Byun menerima kiriman dari seseorang. Ia menyatakan tidak mengetahui niat si pengirim foto, tapi tampaknya foto tersebut berhubungan dengan kasus 12 tahun lalu. Joon Young mencemaskan Hae Woo. Ia meminta Hae Woo untuk berhenti saja jika kasusnya dirasa terlalu berat.
Hae Woo mengatakan kalau pikirannya menyerah, tapi hatinya mengatakan ia harus berjuang. Tapi, bila kasus ini sudah dirasanya terlalu berat, maka ia akan menyerah. [untuk membaca sinopsis drama korea terbaru lainnya, klik disini]
***
Kang Dae Won (saksi Yi Soo yang saat kejadian berusia 6 tahun) tengah berada di lobi rumah sakit. Ia terkejut saat mendengar Kakeknya yang dirawat dipindahkan ke kamar VIP atas permintaan saudara. Padahal, ia sendiri tidak memiliki saudara. Orang tidak dikenal itu pun juga telah membayar semua biaya operasinya. Petugas mengatakan kalau orang tersebut baru saja pergi. Dae Won bergegas untuk menyusulnya. Karena tidak mengenalinya, Yi Soo keluar dari pintu rumah sakit dengan tanpa diketahui Dae Won.
Dae Won menelepon rekan Hae Woo. Ia menyatakan akan membayar tagihan rumah sakit dengan uang yang telah diberikannya. Namun, seseorang sudah membayar semua tagihannya. Ia bertanya, apakah itu rekan Hae Woo. Rekan Hae Woo mengatakan kalau itu bukanlah ia.
***
Ayah Hae Woo mengeluh pada Kakek Hae Woo mengenai motif pelaku yang memberi jam tangan emas pada Hae Woo. Ia mengatakan yang mengetahui peristiwa tabrak lari hanyalah dirinya, Kakek Hae Woo, Detektif Yun, dan Ayah Joon Young.
Sebagai seorang yang sudah makan asam garam, Kakek Hae Woo berusaha menenangkan hati putranya. Ia mengatakan kalau peristiwa itu sudah lama terjadi, dan sudah berlalu.
Namun, tetap saja Ayah Hae Woo panik. Karena, sepertinya Hae Woo sudah mengetahuinya. Ia mengatakan kalau Hae Woo akan membuka kasus lama itu lagi. Tanpa sengaja, pembicaraan itu didengar Ajumah secara sembunyi-sembunyi.
***
Yi Soo meletakkan amplop di dalam loker bernomor 0022.
***
Detektif Byun dan Hae Woon masih mencari maksud dari foto yang mereka dapatkan. Ternyata dugaan Hae Woon meleset. Mereka terus mencari halte bus yang lain.
***
Yi Soo memandang akuriarum di apartemennya, Ms Jang datang lalu berkata kalau akuarium itu terlalu kecil untuk memelihara hiu. Sebenarnya, ia menginginkan hiu sebagai hadiahnya untuk Yi Soo. Ms Jang melihat Yi Soo kali pertama di Jepang. Saat itu, Yi Soo memandang hiu dengan sangat serius. Ternyata Ms Jang yang menata apartemen Yi Soo. Ms Jang ini tinggal di lantai yang sama dengan Yi Soo.
Yi Soo bertanya mengenai Kim Dong Soo kepada Ms Jang. Ms Jang mengatakan kalau Kim Dong Soo akan mulai bekerja besok. Ms Jang juga memberitahu Yi Soo kalau ia tidak mengatakan kepada Kim Dong Soo bahwa Yi Soo adalah orang yang merekomendasikannya. Yi Soo bertanya kepada Ms Jang, apakah ia tidak penasaran tentang hubungannya dengan Kim Dong Soo. Ms Jang tersenyum manis. Ia mengakui dirinya penasaran. Tapi, kalau suatu hal perlu diketahui pasti Yi Soo telah mengatakannya lebih dulu.
Kim Dong Soo ingin sedikit pamer kepada Yi Hyun kalau ia sekarang bekerja di Giant Hotel. Sebagai sopir. Kim menduga kalau atasannya pasti adalah seorang yang tua usianya.
Yi Hyun memberi ucapan selamat kepada Kim Dong Soo. Mereka tiba di toko tempat teleskop dipajang. Yi Hyun berhenti dan memandanginya.
Yi Hyun menerima hadiah teleskop. Ia mengonfirmasi kepada penyelenggara karena tidak merasa mengikutinya. Sang penyelenggara meyakinkan Yi Hyun mengenai hadiah tersebut. Tentu saja, ia gembira sekali karena mendapatkan teleskop. Yi Hyun memeluk teleskop itu. Ibunya mengatakan kalau menginginkannya kenapa tidak memberitahunya. Tentu ia akan membelikannya. Yi Hyun mengatakan kalau harga teleskop ini sangat mahal, empat kali gaji Ayahnya. Ibu Yi Hyun melongo mendengarnya.
Di lain tempat, Yo Soo tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. Ia berterima kasih dan meminta maaf karena meminta hal yang mengganggu. Di sebelahnya tampak teleskop yang mirip dengan milik Yi Hyun.
***
Hae Woo dan Detektif Byun tiba di tempat terakhir pencarian. Mendadak, Detektif Byun menyadari sesuatu. Ia ingat kenal tempat dalam foto tersebut. Hae Woo terkejut.
***
Kakek Hae Woo memerintahkan seseorang untuk mengawasi gerak-gerik Hae Woo. Orang itu diperingatkan agar hati-hati karena Hae Woo sangat cerdas.
***
Hae Woo dan Detektif Byun tiba di sebuah toko. Detektif Byun tertegun. Hae Woo masuk ke dalam. Ternyata di sana sudah ada rekan Hae Woo yang tiba lebih dulu. Seorang gadis tuna rungu telah menantinya. Gegara tidak bisa bahasa isyarat, Hae berniat meninggalkan toko tersebut. Tapi, tangan si gadis menahannya.
Gadis tuna rungu itu bertanya lewat selembar kertas, apa ia Hae Woo. Setelah Hae Woo menjawab, gadis tuna rungu itu memberikan sebuah kunci dan memberi sebuah lukisannya.
***
Ternyata Yi Soo mempunyai lukisan Chagall yang terpajang di apartemennya. Ia mengingat bagaimana Hae Woo menyukai lukisan itu. Seraya menatap lukisan itu, Yi Soo berkata kepada dirinya sendiri jangan melihat ke belakang (masa lalu).
***
Detektif Byun mengenali tempat itu. Ia bermaksud memastikan sesuatu. Rekan Hae Woo mengatakan kalau orang terakhir yang dihubungi Detektif Yun adalah Ayahnya. Hae Woo tertegun.
Mereka tiba di depan sebuah kamar. Detektif Byun membuka pintu kamar memakai kunci dari Hae Woo yang didapatkan dari gadis tuna rungu. Ternyata itu memang kunci pintu kamar karena pas. Mereka membuka pintu kamar.
Saat melihat dinding kamar, baik Detektif Byun maupun Hae Woo, sama-sama terpaku. Mereka melihat simbol lingkaran merah, sama seperti yang ada di dada Man Chul dan Detektif Yun.
Hae Woo meminta penjelasan kepada Detektif Byun, karena sepertinya sang detektif menemukan petunjuk lain. Detektif Byun meminta rekan Hae Woo untuk keluar ruangan lantaran ia ingin berbicara empat mata dengan Hae Woo.
Detektif Byun menjelaskan kalau 12 tahun silam, di tempat tersebut, pernah terjadi pembunuhan. Korbannya bernama Kang Hee Soo. Satu-satunya orang yang melihat Kang Hee Soo hidup adalah Ayah Yi Soo. Antara Kang Hee Soo dan Ayah Yi Soo memang tidak mengenal satu dengan lainnya. Tapi, yang membuat mereka tahu satu dengan lainnya adalah Kakek Hae Woo.
Hae Woo makin kebingungan. Kenapa Kakeknya berhubungan dengan kasus ini?
Sebelum Kang Hee Soo tewas, ia menemui Kakek Hae Woo demi memperkuat penelitiannya. Setelah selesai, Kang Hee Soo hendak pulang. Orang yang mengantarkan Kang Hee Soo pulang adalah Ayah Yi Soo.
Hal berikutnya, Kang Hee Soo ditemukan tewas pada malam itu juga. Tentu yang paling tidak punya alibi adalah Ayah Yi Soo. Karena itu, Ayah Yi Soo dituduh melakukan tabrak lari. Tidak lama pasca dituduh melakukan tabrak lari, dan Ayah Yi Soo mengakuinya (terpaksa), ia juga tewas.
Orang yang paling yakin kalau Ayah Yi Soo bukan pelaku tabrak lari adalah Yi Soo sendiri. Namun, ia sekarang menghilang.
Detektif Byun mengaku merasa ada sesuatu yang janggal. Sama seperti Yi Soo, ia sendiri tidak yakin jika pelaku tabrak lari adalah Ayah Yi Soo sendiri. Detektif Byun mengungkit tentang dokumen Ayah Yi Soo yang diletakkan di loker. Dokumen itu ditemukan oleh Han Yi Soo. Hal itu makin menguatkan, keduanya dibunuh gegara dokumen itu.
Detektif Byun mengatakan akan mengakhiri penyelidikan hari ini, ketika melihat Hae Woo yang lelah. Hae Woo berkata kalau ia sudah mengetahui bahwa orang terakhir yang berbicara dengan Detektif Yun adalah Ayahnya sendiri. Hae Woo bermaksud mengatakan sesuatu, namun Detektif Byun menghentikannya. Ia merasa cukup penyelidikan hari ini dan istirahat adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh sebelum mengatakan sesuatu yang sulit diutarakan. Ia meninggalkan Hae Woo yang masih tercenung sendirian di dalam kamar.
Sebelum meninggalkan kamar, Hae Woo menatap lekat-lekat simbol lingkaran di tembok kamar.
Joon Young menelepon Hae Woo untuk mengatakan bahwa dirinya sudah di rumah. Ia meminta Hae Woo untuk mengabarinya jika urusan Hae Woo telah kelar. Karena, ia akan menjemput Hae Woo.
Ajumah masuk ke kamar Joon Young untuk mengatakan kalau makan malam telah tersedia. Joon Young mengatakan kalau ia sudah makan di hotel. Lalu, Ajumah bertanya mengenai tamu saat di vila, yaitu Kim Joon (aka Yoshimura Jun aka Han Yi Soo). Ajumah juga bertanya tentang usia Kim Joon, yang kemudian dijawab oleh Joon Young kalau mereka mungkin seumuran. Joon Young bertanya, mengapa Ajumah bertanya. Ajumah hanya tersenyum dan mengatakan jika ia cuma penasaran saja.
Yoshimura Jun hendak keluar kamar saat tidak disangka-sangka ia bertemu dengan Ms Jang di luar. Ms Jang menawarkan diri untuk menemani Yoshimura Jun. Seperti diduga, Yoshimura Jun menolaknya. Ia merasa nyaman sendirian. Yoshimura Jun kemudian merasakan sakit di kaki kanannya. Ms Jang hendak membantu. Namun, Yoshimura Jun buru-buru mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Ms Jang ingat, Yoshimura Jun tidak mempercayai siapapun. Menurutnya, pemikiran itu salah besar. Yoshimura Jun harus percaya padanya. Ms Jang berniat kembali ke kamarnya, tapi ia berhenti dan berbalik.
***
Hae Woo berjalan sendirian di trotoar. Ia memutuskan pergi ke suatu kedai. Hae Woo memang menjadi langganan kedai itu karena pemilik kedai mengenali Hae Woo. Ketika mencari tempat, Hae Woo melihat Yoshimura Jun, begitu pula sebaliknya.
Yoshimura Jun mengajak Hae Woo minum berdua. Yoshimura Jun mengatakan jika ia mendatangi kedai itu atas saran Hae Woo. Yoshimura Jun menatap Hae Woo yang tampak lelah. Hae Woo mengaku tengah mendapat kasus pelik. Rasanya, ini saatnya baginya untuk menyerah dan menyerahkan kasus ini pada orang lain. Ada pertanyaan pasti ada jawaban, begitulah pendapat Yoshimura Jun. Yoshimura Jun mengatakan serumit-rumitnya suatu kasus pasti akan terpecahkan juga. Jawab Hae Woo, kadang ada suatu kasus yang tidak ingin ia pecahkan. Senyum Yoshimura Jun raib. Ia bertanya pada Hae Woo, apakah tidak ingin memecahkan kasus ini? Bisa jadi.
Yoshimura Jun bertanya mengenai alasan Hae Woo. Hae Woo balik bertanya, apa yang akan Yoshimura Jun lakukan jika nantinya kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup. Yoshimura Jun tertegun.
Yoshimura Jun mengatakan kalau semua pasti akan kembali ke tempat yang semestinya. Menurut pengalamannya, meskipun menghindar dan berlari sejauh-jauhnya, tapi gegara suatu hal ia mesti kembali lagi. Jika menginginkan kebenaran, kadang kita harus kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidup.
Hae Woo bertanya, apakah itu pengalaman pribadi dari Yoshimura Jun? Yoshimura Jun mengiyakannya, lalu mendukung Hae Woo yang pasti bisa melakukan yang terbaik. Hae Woo tersenyum. Entah bagaimana, perasaannya jauh lebih baik sekarang dibanding sebelumnya.
Hae Woo mencoba jujur pada Yoshimura Jun bahwa sebenarnya ia mencari alasan untuk melarikan diri dari kasus ini. Tapi, ia terus menerus memikirkan temannya (yang dimaksud Han Yi Soo, red.). Karena itu, tidak seharusnya ia melarikan diri. Hae Woo berterima kasih kepada Yoshimura Jun. Entah mengapa tiap bertemu dengannya Hae Woo selalu merasa lebih baik.
Sewaktu keluar dari kedai, hujan turun dengan deras. Hae Woo dan Yoshimura Jun berteduh di depan kedai. Hae Woo berkata supaya Yoshimura Jun pulang dengannya karena Joon Young akan menjemputnya.
Yoshimura berkata lebih baik ia pulang dengan taksi. Yoshimura menatap Hae Woo lekat-lekat. Kemudian, ia menyuruh Hae Woo untuk melarikan diri saja. Hae Woo tersenyum. Ia sudah cukup kuat gegara omongan Yoshimura di dalam kedai. Karena itu, ia memutuskan untuk meneruskan kasus ini.
Hae Woo mengatakan jika ia akan dijemput Joon Young. Yoshimura tidak perlu mencemaskannya. Yoshimura pun pergi meninggalkan Hae Woo sendirian.
Hae Woo menatap Yoshimura Jun pergi melangkah meninggalkannya. Saat itu, Yoshimura Jun menghentikan langkahnya. Ia berbalik arah ke Hae Woo. Hae Woo bingung kenapa Yoshimura Jun kembali. Mendadak Yoshimura Jun merengkuh Hae Woo dan menciumnya (Uh, so sweet…).
Bersambung ke Sinopsis Shark episode 6.
----------
*) Lilih Prilian Ari Pranowo, seorang cerpenis internet dan sekarang tengah belajar menulis sinopsis drama Korea terbaru. Blognya ada di Lilih Notes dan Plot Kreatif.
Dengan serius, Hae Woo menatap tembok di hadapannya, yang terdapat gambar lingkaran merah di tengahnya.
***
Hae Woo heran, mengapa Yoshimura (Yi Soo) bisa ada di sini. Yi Soo mengatakan kalau ia akan bertemu dengan Kakek Hae Woo.
Hae Woo memutar kembali memorinya barang sebentar. Ia ingat kalau Kakeknya pernah mengatakan bahwa ia mengundang seseorang. Dan tidak disangka-sangka orang tersebut adalah Yoshimura.
Kakek Hae Woo dan Ayah Hae Woo tengah dalam perjalanannya ke vila. Ayah Hae Woo berkata, kalau mengundang seseorang ke vila mereka itu sikap yang berlebihan, meski seseorang yang ingin mereka temui itu putra dari Kakek Hae Woo. Ayah Hae Woo ingin mengatakan jika Yoshimura (Yi Soo) bukanlah orang yang penting.
Namun, Kakek Hae Woo tidak menanggapi perkataan itu. Ia justru memilih untuk mengalihkan pembicaraan tentang kematian Detektif Yun. Ayah Hae Woo segera menyatakan jika kematian sang detektif tidak ada sangkut paut dengannya.
Yoshimura (Yi Soo) dan Hae Woo masih berada di danau.
Yoshimura bertanya pada Hae Woo apa nama danau yang ada di hadapannya ini. Hae Woo menjawab, setiap orang menyebut danau ini dengan nama yang berbeda-beda. Ia sendiri menyebut danau ini hanya dengan sebutan Danau. Danau, yah begitu saja.
Lalu, Hae Woo mengisahkan legenda dari danau, yang konon dihuni oleh seekor ikan mas yang masih hidup bahkan setelah usianya 1000 tahun. Ikan ma situ seperti kutukan, jika ada orang yang melihatnya sudah tentu orang itu akan menemui ajal. Ya, walaupun sekadar legenda, namun tidak ada seorang pun ingin melihat ikan mas legendaris itu. Sebabnya, sudah tentu mereka tidak ingin kehilangan nyawanya.
Yoshimura menatap wajah Hae Woo.
Yoshimura yang tidak begitu peduli soal legenda, mengubah topik pembicaraan. Yoshimura mengatakan bahwa bintang akan tampak indah dari danau ini.
Kali ini, Hae Woo yang menatap wajah Yoshimura.
Hae Woo kembali pada memori masa lalu, saat Yi Soo kecil mengatakan hal yang sama padanya.
Tanpa disadari, mereka kemudian saling menatap. Kebekuan waktu terjadi.
Hae Woo memecah kebekuan tersebut. Ia mengajak Yoshimura kembali ke vila. Mungkin Kakeknya sudah datang.
Hae Woo berjalan di depan Yoshimura. Keduanya mengikuti jalan setapak yang ada. Di belakang Hae Woo, Yoshimura (Yi Soo) tengah tersiksa dengan batinnya. Ketika Hae Woo memainkan tangan di belakangnya dan melangkahkan kakinya, angin sepoi berhembus…
Yi Soo hendak menggapai Hae Woo. Namun diurungkannya. Ia memantapkan hatinya kembali. Di sebuah pohon tempat mereka berteduh, angin berhembus kencang, menerbangkan selendang Hae Woo. Dengan cekatan, Yi Soo menangkap selendang Hae Woo dan menyerahkannya kembali. Saat itu Joon Young datang. Dan Hae Woo melihatnya.
Dengan sopan dan resmi, Yi Soo memperkenalkan dirinya wakil dari Giant Hotel, Kim Joon. Joon Young meminta maaf karena tidak mengetahui ada tamu penting menginap di hotelnya. Joon Young dan Hae Woo kembali lebih dulu. Sementara, Yi Soo masih ingin menikmati suasana hutan dengan berjalan-jalan.
***
Kakek Hae Woo dan Ayah Hae Woo tengah duduk di dalam vila sambil menunggu Yoshimura (Yi Soo) yang belum sampai di vila. Seperti biasa, Ayah Hae Woo berusaha mencari-cari kesalahan orang lain. Ia mengatakan bahwa Yoshimura menggunakan Yakuza dalam berbisnis. Tapi, belum selesai ia mengungkap apa yang di dalam kepalanya, Yi Soo datang. Kepada Kakek Hae Woo, Yi Soo memberi salam hormat.
Kakek Hae Woo memuji Yoshimura, yang tumbuh serta sukses di negara lain. Tidak semua orang dapat melakukannya. Kakek Hae Woo senang jika Yoshimura Junichiro memiliki anak seperti Yoshimura Jun. Ia mengaku kalau selama ini merasa sendirian. Uang dan kesuksesan tanpa keluar untuk berbagi terasa sia-sia.
Hae Woo memuji Kakeknya. Seandainya saja dunia ini diisi oleh orang-orang yang berwatak seperti Kakeknya niscaya tidak ada kejahatan terjadi dan dunia akan damai dan nyaman. Ia juga mengungkapkan kalau sang kakek adalah panutannya. Yoshimura (Yi Soo) memandang ke arah Hae Woon.
Hae Woon penasaran, pertemanan macam apa yang telah dijalin Kakeknya dengan Yoshimura Junichiro sampai-sampai mengundangnya ke vila.
Ayah Hae Woo kemudian mendapat kesempatan angkat suara. Ia bertanya mengenai Giant Hotel, yang katanya akan membuka cabang di Seoul. Tapi, ia sendiri tidak melihat ada pembangunan hotel di manapun. Dengan gayanya, ia mengkritik bahwa metode Giant Hotel itu sangat rahasia.
Yoshimura Jun tenang menjawab dengan mengatakan bahwa itu adalah metode Yakuza. Semua orang yang ada di situ, selain Ayah Hae Woo, menjadi sungkan sendiri. Ayah Hae Woo menjelaskan bahwa bicara blak-blakan adalah gayanya. Yoshimura Jun tidak menanggapi kata-kata sinis itu. Gegara itu, Yoshimura Jun mendapat sindiran lagi dari Ayah Hae Woo.
Ayah Hae Woo mengungkapkan, di industri perhotelan sifat pendiam tidaklah cocok. Berbicara itu adalah suatu bentuk kesopanan. Yoshimura Jun menyahut jika mendengarkan orang lain berbicara merupakan satu bentuk kesopanan lainnya. Ayah Hae Woo memberi nasihat “bijak”, jika Yoshimura Jun ingin mendapatkan kepercayaan seseorang, maka Yoshimura Jun mesti mengikuti jejaknya dengan bersikap jujur. Yoshimura Jun tercenung sejenak. Lalu, dengan santai ia mengatakan kalau tidak semua orang bersikap jujur sepenuhnya. Kata-kata Yoshimura Jun barusan membuat semua orang yang ada di situ terbungkam. Hening.
Joon Young memecah keheningan tersebut dengan menanyakan rencana Yoshimura Jun di Korea. Jika tidak ada acara, ia mengundang Yoshimura Jun untuk datang ke acara ulang tahun Gaya Hotel. Tiba-tiba Ajumah datang membawa sebuah kotak dan diserahkan kepada Hae Woo. Ajumah sempat terkejut saat melihat Yoshimura Jun adalah tamu di vila. Tapi, Yoshimura Jun tidak mengubris keterkejutan Ajumah. Ia tetap cuek.
***
Di tempat lain, Detektif Byun masih berkutat menyelidiki kematian Detektif Yun. Mereka tidak menemukan petunjuk apapun melalui CCTV. Detektif Byun dan rekannya membaca daftar panggilan terakhir di ponsel milik Detektif Yun. Di salah satu nama, ternyata Ayah Hae Woo adalah orang terakhir yang dihubungi Detektif Yun.
***
Hae Woo membuka kotak yang baru diterimanya barusan. Joon Young menduga kalau kotak itu adalah kado pernikahan. Kakek Hae Woo mengomentari dugaan Joon Young. Kado pernikahan macam apa yang diberikan dengan pesan mendesak? Joon Young mengatakan kalau rekan sekerja Hae Woo kadang memang suka jahil.
Hae Woo tersenyum. Ternyata dugaan Joon Young salah. Isi di dalam kotak itu adalah jam tangan emas. Melihat jam tangan tersebut, Ayah Hae Woo terkejut sementara Kakek Hae Woo terdiam. Yoshimura Jun mengamati perubahan air muka di wajah keduanya.
Hae Woo mengamati tulisan di jam tangan emas itu “ulang tahun ke-30 Gaya Hotel, J.E.S”. Sontak Hae Woo memandang ayahnya. Kakek Hae Woo pun menatap Ayah Hae Woo dengan tajam.
Dengan alasan mengambil wine, Hae Woo pamit meninggalkan tempat. Ayah Hae Woo tampak gemetaran. Yoshimura Jun yang melihatnya cuma tersenyum sinis.
***
Detektif Byun merunut orang-orang yang terlibat dalam kasus pembunuh. Jo Ee Soen (CEO Gaya Hotel), Jo Hae Woo (putri), Han Yeong Man (sopir, mennggal), Han Yi Soo (anak laki-laki, meninggal)…
Detektif Byun terus mengingat ucapan Yoshimura Jun (Yi Soo) kalau ia tidak bisa mempercayai siapapun. Ia juga teringat lagi saat Yoshimura Jun bertengkar dengan Detektif Yun Yi Soo, bahwa seorang detektif harus menyelidiki sebuah kasus dengan cermat.
***
Yi Soo berada di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Ia membuka kaca mobil mengeluarkan tangannya untuk merasakan angin yang berhembus. Mencoba merasakan kembali ketika tangannya menangkap selendang Hae Woo.
***
Sambil memegang jam tangan, Hae Woo ingat kata-kata Yoshimura Jun. Keadaan akan makin sulit bagi Hae Woo. Sesuatu yang buruk mungkin bakal terjadi. Dan Hae Woo musti kuat. Hae Woo merasa ingin menangis sekarang.
***
Ayah Hae Woo menelepon Ayah Joon Young. Ia meminta Hae Woo untuk tidak lagi menyelidiki kasus ini. Ia sangat marah dan terlihat cemas. Ayah Joon Young mengatakan kalau sepertinya hal ini bukanlah kasus tabrak lari semata. Namun, lebih rumit dari kelihatannya. Ayah Hae Woo mengatakan tidak mengerti maksud perkataan Ayah Joon Young.
Ayah Joon Young mengatakan kalau semua orang yang terlibat dalam kasus dua belas tahun silam sudah terbunuh. Ia mengatakan tidak tahu siapa pembunuhnya. Yang jelas motifnya bukanlah sesederhana seperti kasus tabrak lari. Ia meminta supaya Ayah Hae Woo tidak menyembunyikan apapun darinya. Karena, itu akan sulit baginya untuk membantu Ayah Hae Woo.
Di tengah-tengah pembicaraan itu, Hae Woo mendatangi Ayahnya. Dengan cepat laki-laki itu menutup teleponnya. Hae Woo menunjukkan jam tangan emas pada Ayahnya. Sambil menahan emosi Hae Woo langsung mengungkapkan bahwa 12 tahun lalu, si pelaku tabrak lari bukanlah Ayah Yi Soo melainkan Ayahnya sendiri.
***
Joon Young tercenung mengingat air muka Hae Woo ketika melihat jam tangan emas itu. Ia lantas menelepon sekretarisnya untuk memintanya mengecek sesuatu.
joon young termenung ia mengingat raut muka hae woo sewaktu melihat jam tangan emas. ia lalu menelepon seketarisnya dan meminta untuk mengecek sesuatu.
***
Ayah Hae Woo tetap tidak mengakui perbuatannya. Hae Woo mengatakan, tentu saja jam tangan yang dipegangnya saat ini baru, sedangkan jam tangan aslinya pastilah sudah dihancurkan Ayahnya.
Jam tangan ini adalah pesan dari seseorang untuknya. Ayah Hae Woo masih tetap menyangkal. Ia berniat meninggalkan tempat.
Hae Woo mengatakan bahwa Detektif Yun yang menemukan jam tangan ayahnya. Lalu, Detektif Yun menghubungi Ayahnya untuk menyembunyikan faktanya. Tentunya Detektif Yun mendapat sedikit imbalan sebagai jasanya menyembunyikan fakta. Hae Woo tidak berbasa-basi. Ia bertanya langsung pada Ayahnya dimanakah saat Detektif Yun terbunuh?
Ayah Hae Woo tidak menyangka dengan tuduhan itu. Untuk mengelak dari tuduhan, ia meminta bukti kepada Hae Woo. Dan menyerahkan padanya. Sehingga, Hae Woo tidak menuduhnya dengan tuduhan asal.
***
Hae Woo menerima kiriman foto sebuah bus. Dengan cepat ia lalu menghubungi Detektif Byun dan bertanya apakah ia mendapat kiriman foto yang sama? Sesuai dugaan Hae Woo, Detektif Byun juga menerima kiriman foto yang sama. Mereka pun memutuskan untuk mencari bus yang dimaksud di setiap pemberhentian bus.
***
Hae Woo mengatakan kepada Joon Young jika dirinya dan Detektif Byun menerima kiriman dari seseorang. Ia menyatakan tidak mengetahui niat si pengirim foto, tapi tampaknya foto tersebut berhubungan dengan kasus 12 tahun lalu. Joon Young mencemaskan Hae Woo. Ia meminta Hae Woo untuk berhenti saja jika kasusnya dirasa terlalu berat.
Hae Woo mengatakan kalau pikirannya menyerah, tapi hatinya mengatakan ia harus berjuang. Tapi, bila kasus ini sudah dirasanya terlalu berat, maka ia akan menyerah. [untuk membaca sinopsis drama korea terbaru lainnya, klik disini]
***
Kang Dae Won (saksi Yi Soo yang saat kejadian berusia 6 tahun) tengah berada di lobi rumah sakit. Ia terkejut saat mendengar Kakeknya yang dirawat dipindahkan ke kamar VIP atas permintaan saudara. Padahal, ia sendiri tidak memiliki saudara. Orang tidak dikenal itu pun juga telah membayar semua biaya operasinya. Petugas mengatakan kalau orang tersebut baru saja pergi. Dae Won bergegas untuk menyusulnya. Karena tidak mengenalinya, Yi Soo keluar dari pintu rumah sakit dengan tanpa diketahui Dae Won.
Dae Won menelepon rekan Hae Woo. Ia menyatakan akan membayar tagihan rumah sakit dengan uang yang telah diberikannya. Namun, seseorang sudah membayar semua tagihannya. Ia bertanya, apakah itu rekan Hae Woo. Rekan Hae Woo mengatakan kalau itu bukanlah ia.
***
Ayah Hae Woo mengeluh pada Kakek Hae Woo mengenai motif pelaku yang memberi jam tangan emas pada Hae Woo. Ia mengatakan yang mengetahui peristiwa tabrak lari hanyalah dirinya, Kakek Hae Woo, Detektif Yun, dan Ayah Joon Young.
Sebagai seorang yang sudah makan asam garam, Kakek Hae Woo berusaha menenangkan hati putranya. Ia mengatakan kalau peristiwa itu sudah lama terjadi, dan sudah berlalu.
Namun, tetap saja Ayah Hae Woo panik. Karena, sepertinya Hae Woo sudah mengetahuinya. Ia mengatakan kalau Hae Woo akan membuka kasus lama itu lagi. Tanpa sengaja, pembicaraan itu didengar Ajumah secara sembunyi-sembunyi.
***
Yi Soo meletakkan amplop di dalam loker bernomor 0022.
***
Detektif Byun dan Hae Woon masih mencari maksud dari foto yang mereka dapatkan. Ternyata dugaan Hae Woon meleset. Mereka terus mencari halte bus yang lain.
***
Yi Soo memandang akuriarum di apartemennya, Ms Jang datang lalu berkata kalau akuarium itu terlalu kecil untuk memelihara hiu. Sebenarnya, ia menginginkan hiu sebagai hadiahnya untuk Yi Soo. Ms Jang melihat Yi Soo kali pertama di Jepang. Saat itu, Yi Soo memandang hiu dengan sangat serius. Ternyata Ms Jang yang menata apartemen Yi Soo. Ms Jang ini tinggal di lantai yang sama dengan Yi Soo.
Yi Soo bertanya mengenai Kim Dong Soo kepada Ms Jang. Ms Jang mengatakan kalau Kim Dong Soo akan mulai bekerja besok. Ms Jang juga memberitahu Yi Soo kalau ia tidak mengatakan kepada Kim Dong Soo bahwa Yi Soo adalah orang yang merekomendasikannya. Yi Soo bertanya kepada Ms Jang, apakah ia tidak penasaran tentang hubungannya dengan Kim Dong Soo. Ms Jang tersenyum manis. Ia mengakui dirinya penasaran. Tapi, kalau suatu hal perlu diketahui pasti Yi Soo telah mengatakannya lebih dulu.
Kim Dong Soo ingin sedikit pamer kepada Yi Hyun kalau ia sekarang bekerja di Giant Hotel. Sebagai sopir. Kim menduga kalau atasannya pasti adalah seorang yang tua usianya.
Yi Hyun memberi ucapan selamat kepada Kim Dong Soo. Mereka tiba di toko tempat teleskop dipajang. Yi Hyun berhenti dan memandanginya.
Yi Hyun menerima hadiah teleskop. Ia mengonfirmasi kepada penyelenggara karena tidak merasa mengikutinya. Sang penyelenggara meyakinkan Yi Hyun mengenai hadiah tersebut. Tentu saja, ia gembira sekali karena mendapatkan teleskop. Yi Hyun memeluk teleskop itu. Ibunya mengatakan kalau menginginkannya kenapa tidak memberitahunya. Tentu ia akan membelikannya. Yi Hyun mengatakan kalau harga teleskop ini sangat mahal, empat kali gaji Ayahnya. Ibu Yi Hyun melongo mendengarnya.
Di lain tempat, Yo Soo tengah berbicara dengan seseorang melalui telepon. Ia berterima kasih dan meminta maaf karena meminta hal yang mengganggu. Di sebelahnya tampak teleskop yang mirip dengan milik Yi Hyun.
***
Hae Woo dan Detektif Byun tiba di tempat terakhir pencarian. Mendadak, Detektif Byun menyadari sesuatu. Ia ingat kenal tempat dalam foto tersebut. Hae Woo terkejut.
***
Kakek Hae Woo memerintahkan seseorang untuk mengawasi gerak-gerik Hae Woo. Orang itu diperingatkan agar hati-hati karena Hae Woo sangat cerdas.
***
Hae Woo dan Detektif Byun tiba di sebuah toko. Detektif Byun tertegun. Hae Woo masuk ke dalam. Ternyata di sana sudah ada rekan Hae Woo yang tiba lebih dulu. Seorang gadis tuna rungu telah menantinya. Gegara tidak bisa bahasa isyarat, Hae berniat meninggalkan toko tersebut. Tapi, tangan si gadis menahannya.
Gadis tuna rungu itu bertanya lewat selembar kertas, apa ia Hae Woo. Setelah Hae Woo menjawab, gadis tuna rungu itu memberikan sebuah kunci dan memberi sebuah lukisannya.
***
Ternyata Yi Soo mempunyai lukisan Chagall yang terpajang di apartemennya. Ia mengingat bagaimana Hae Woo menyukai lukisan itu. Seraya menatap lukisan itu, Yi Soo berkata kepada dirinya sendiri jangan melihat ke belakang (masa lalu).
***
Detektif Byun mengenali tempat itu. Ia bermaksud memastikan sesuatu. Rekan Hae Woo mengatakan kalau orang terakhir yang dihubungi Detektif Yun adalah Ayahnya. Hae Woo tertegun.
Mereka tiba di depan sebuah kamar. Detektif Byun membuka pintu kamar memakai kunci dari Hae Woo yang didapatkan dari gadis tuna rungu. Ternyata itu memang kunci pintu kamar karena pas. Mereka membuka pintu kamar.
Saat melihat dinding kamar, baik Detektif Byun maupun Hae Woo, sama-sama terpaku. Mereka melihat simbol lingkaran merah, sama seperti yang ada di dada Man Chul dan Detektif Yun.
Hae Woo meminta penjelasan kepada Detektif Byun, karena sepertinya sang detektif menemukan petunjuk lain. Detektif Byun meminta rekan Hae Woo untuk keluar ruangan lantaran ia ingin berbicara empat mata dengan Hae Woo.
Detektif Byun menjelaskan kalau 12 tahun silam, di tempat tersebut, pernah terjadi pembunuhan. Korbannya bernama Kang Hee Soo. Satu-satunya orang yang melihat Kang Hee Soo hidup adalah Ayah Yi Soo. Antara Kang Hee Soo dan Ayah Yi Soo memang tidak mengenal satu dengan lainnya. Tapi, yang membuat mereka tahu satu dengan lainnya adalah Kakek Hae Woo.
Hae Woo makin kebingungan. Kenapa Kakeknya berhubungan dengan kasus ini?
Sebelum Kang Hee Soo tewas, ia menemui Kakek Hae Woo demi memperkuat penelitiannya. Setelah selesai, Kang Hee Soo hendak pulang. Orang yang mengantarkan Kang Hee Soo pulang adalah Ayah Yi Soo.
Hal berikutnya, Kang Hee Soo ditemukan tewas pada malam itu juga. Tentu yang paling tidak punya alibi adalah Ayah Yi Soo. Karena itu, Ayah Yi Soo dituduh melakukan tabrak lari. Tidak lama pasca dituduh melakukan tabrak lari, dan Ayah Yi Soo mengakuinya (terpaksa), ia juga tewas.
Orang yang paling yakin kalau Ayah Yi Soo bukan pelaku tabrak lari adalah Yi Soo sendiri. Namun, ia sekarang menghilang.
Detektif Byun mengaku merasa ada sesuatu yang janggal. Sama seperti Yi Soo, ia sendiri tidak yakin jika pelaku tabrak lari adalah Ayah Yi Soo sendiri. Detektif Byun mengungkit tentang dokumen Ayah Yi Soo yang diletakkan di loker. Dokumen itu ditemukan oleh Han Yi Soo. Hal itu makin menguatkan, keduanya dibunuh gegara dokumen itu.
Detektif Byun mengatakan akan mengakhiri penyelidikan hari ini, ketika melihat Hae Woo yang lelah. Hae Woo berkata kalau ia sudah mengetahui bahwa orang terakhir yang berbicara dengan Detektif Yun adalah Ayahnya sendiri. Hae Woo bermaksud mengatakan sesuatu, namun Detektif Byun menghentikannya. Ia merasa cukup penyelidikan hari ini dan istirahat adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh sebelum mengatakan sesuatu yang sulit diutarakan. Ia meninggalkan Hae Woo yang masih tercenung sendirian di dalam kamar.
Sebelum meninggalkan kamar, Hae Woo menatap lekat-lekat simbol lingkaran di tembok kamar.
Joon Young menelepon Hae Woo untuk mengatakan bahwa dirinya sudah di rumah. Ia meminta Hae Woo untuk mengabarinya jika urusan Hae Woo telah kelar. Karena, ia akan menjemput Hae Woo.
Ajumah masuk ke kamar Joon Young untuk mengatakan kalau makan malam telah tersedia. Joon Young mengatakan kalau ia sudah makan di hotel. Lalu, Ajumah bertanya mengenai tamu saat di vila, yaitu Kim Joon (aka Yoshimura Jun aka Han Yi Soo). Ajumah juga bertanya tentang usia Kim Joon, yang kemudian dijawab oleh Joon Young kalau mereka mungkin seumuran. Joon Young bertanya, mengapa Ajumah bertanya. Ajumah hanya tersenyum dan mengatakan jika ia cuma penasaran saja.
Yoshimura Jun hendak keluar kamar saat tidak disangka-sangka ia bertemu dengan Ms Jang di luar. Ms Jang menawarkan diri untuk menemani Yoshimura Jun. Seperti diduga, Yoshimura Jun menolaknya. Ia merasa nyaman sendirian. Yoshimura Jun kemudian merasakan sakit di kaki kanannya. Ms Jang hendak membantu. Namun, Yoshimura Jun buru-buru mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Ms Jang ingat, Yoshimura Jun tidak mempercayai siapapun. Menurutnya, pemikiran itu salah besar. Yoshimura Jun harus percaya padanya. Ms Jang berniat kembali ke kamarnya, tapi ia berhenti dan berbalik.
***
Hae Woo berjalan sendirian di trotoar. Ia memutuskan pergi ke suatu kedai. Hae Woo memang menjadi langganan kedai itu karena pemilik kedai mengenali Hae Woo. Ketika mencari tempat, Hae Woo melihat Yoshimura Jun, begitu pula sebaliknya.
Yoshimura Jun mengajak Hae Woo minum berdua. Yoshimura Jun mengatakan jika ia mendatangi kedai itu atas saran Hae Woo. Yoshimura Jun menatap Hae Woo yang tampak lelah. Hae Woo mengaku tengah mendapat kasus pelik. Rasanya, ini saatnya baginya untuk menyerah dan menyerahkan kasus ini pada orang lain. Ada pertanyaan pasti ada jawaban, begitulah pendapat Yoshimura Jun. Yoshimura Jun mengatakan serumit-rumitnya suatu kasus pasti akan terpecahkan juga. Jawab Hae Woo, kadang ada suatu kasus yang tidak ingin ia pecahkan. Senyum Yoshimura Jun raib. Ia bertanya pada Hae Woo, apakah tidak ingin memecahkan kasus ini? Bisa jadi.
Yoshimura Jun bertanya mengenai alasan Hae Woo. Hae Woo balik bertanya, apa yang akan Yoshimura Jun lakukan jika nantinya kehilangan seseorang yang berarti dalam hidup. Yoshimura Jun tertegun.
Yoshimura Jun mengatakan kalau semua pasti akan kembali ke tempat yang semestinya. Menurut pengalamannya, meskipun menghindar dan berlari sejauh-jauhnya, tapi gegara suatu hal ia mesti kembali lagi. Jika menginginkan kebenaran, kadang kita harus kehilangan sesuatu yang berarti dalam hidup.
Hae Woo bertanya, apakah itu pengalaman pribadi dari Yoshimura Jun? Yoshimura Jun mengiyakannya, lalu mendukung Hae Woo yang pasti bisa melakukan yang terbaik. Hae Woo tersenyum. Entah bagaimana, perasaannya jauh lebih baik sekarang dibanding sebelumnya.
Hae Woo mencoba jujur pada Yoshimura Jun bahwa sebenarnya ia mencari alasan untuk melarikan diri dari kasus ini. Tapi, ia terus menerus memikirkan temannya (yang dimaksud Han Yi Soo, red.). Karena itu, tidak seharusnya ia melarikan diri. Hae Woo berterima kasih kepada Yoshimura Jun. Entah mengapa tiap bertemu dengannya Hae Woo selalu merasa lebih baik.
Sewaktu keluar dari kedai, hujan turun dengan deras. Hae Woo dan Yoshimura Jun berteduh di depan kedai. Hae Woo berkata supaya Yoshimura Jun pulang dengannya karena Joon Young akan menjemputnya.
Yoshimura berkata lebih baik ia pulang dengan taksi. Yoshimura menatap Hae Woo lekat-lekat. Kemudian, ia menyuruh Hae Woo untuk melarikan diri saja. Hae Woo tersenyum. Ia sudah cukup kuat gegara omongan Yoshimura di dalam kedai. Karena itu, ia memutuskan untuk meneruskan kasus ini.
Hae Woo mengatakan jika ia akan dijemput Joon Young. Yoshimura tidak perlu mencemaskannya. Yoshimura pun pergi meninggalkan Hae Woo sendirian.
Hae Woo menatap Yoshimura Jun pergi melangkah meninggalkannya. Saat itu, Yoshimura Jun menghentikan langkahnya. Ia berbalik arah ke Hae Woo. Hae Woo bingung kenapa Yoshimura Jun kembali. Mendadak Yoshimura Jun merengkuh Hae Woo dan menciumnya (Uh, so sweet…).
Bersambung ke Sinopsis Shark episode 6.
----------
*) Lilih Prilian Ari Pranowo, seorang cerpenis internet dan sekarang tengah belajar menulis sinopsis drama Korea terbaru. Blognya ada di Lilih Notes dan Plot Kreatif.