Tampilkan postingan dengan label Cerpen Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen Cinta. Tampilkan semua postingan

Cerpen Cinta: Si Ganteng

Cerpen cinta karya Lilih Prilian Ari Pranowo*

"Radit!" teriak Ria, kakaknya.

Radit menoleh. "Hah... Kenapa Mbea?" tanyanya penuh pertanyaan.

"Wangi amat? Sok ganteng lagi pake ngaca segala," Ria memberondong Radit dengan banyak pertanyaan.

"Emang gue ganteng!"

"Ganteng-ganteng pacarnya jelek!" tukas Ria.

"Jiah belum tahu aja."

"Maksudmu? Sarah bertransformasi jadi cantik, gitu?"

"Bukan, Mbea. Hmm, kasih tauk nggak ya?"

"Sok betul nih bocah! Punya cewek kayak si Ari tuh. Udah ceweknya cakep, gonta-ganti pula. Kamu punya cewek satu, jelek pula."

"Vulgar itu Mbea!"

"Jiahahaha..." Ria tertawa penuh kemenangan.

Mendengar pernyataan Kakaknya yang gendut itu, hati Radit jadi panas. Memang yang selama ini diketahui banyak orang, ia cuma punya satu cewek bernama Sarah. Tapi, beberapa hari kemarin, ia sudah resmi jadian dengan Nung (cerita jadian Nung dan Radit ada di cerpen cinta "Jadikan Aku yang Kedua").

And so? Radit mau sedikit pamer. Ia panas hati disandingkan dengan Ari si anak juragan kos soal cewek. Karena, Ari memiliki sumber daya yang cukup memadai untuk menggaet cewek. Sedangkan dirinya? Jika tidak memiliki modal kegantengan yang cukup, mana mungkin ia digila-gilai dua cewek sekaligus.

"Kalau aku main cantik. Nggak kayak Ari. Yang sering bawa beda-beda cewek ke rumahnya. Apa kata tetangga? Dicap playboy pasti. Aku tuh membiarkan orang-orang mengira cewekku itu Sarah seorang," kata Radit jumawa.

"Padahal?"

"Cewekku nggak cuma Sarah, Mbea."

"Ish, Radit. Nanti ketahuan Sarah lho."

"Makanya aku main cantik. Minggu besok deh, aku bawa pacarku satunya ke rumah."

"Nanti kalau Sarah tiba-tiba kesini gimana?"

"Gampang, nanti bisa diatur."

"Namanya siapa?"

"Nung." sahut Radit mengakhiri percakapan dengan Kakaknya.

----------
* Lilih Prilian Ari Pranowo sering menyebut diri sebagai penulis cerpen cinta internet. Sekarang ia aktif mengelola dua blognya di Lilih Notes dan Plot Kreatif.

Cerpen Cinta: Jadikan Aku yang Kedua

Cerpen cinta ini ditulis Lilih Prilian Ari Pranowo*

Jadikan aku yang kedua
Buatlah diriku bahagia

Nung tersenyum mendengar lagu itu. Lagu berjudul "Jadikan Aku yang Kedua". Yang dinyanyikan Astrid.

Sambil bersiul-siul di cermin, tak henti-hentinya Nung mendendang. Mengikuti irama lagu.

Senyumnya penuh kemenangan.

Akhirnya, Radit menyatakan cinta juga padanya. Kemarin. Di ruang Hima. Saat jam kuliah. Ia dan Radit sengaja membolos untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam di dada masing-masing. Sengaja waktu yang dipilih adalah jam kuliah supaya tidak ada teman-teman yang mengetahui hubungan mereka.

"Jadi?" tanya Radit, begitu ia selesai mengungkap perasaan suka pada Nung.

Nung tertawa saja. Tergelak. Bukan untuk melecehkan pernyataan cinta Radit. Karena ia juga merasakan perasaan yang sama seperti yang Radit rasakan. Tapi...

Mencintai memang merupakan hal paling mendasar yang bisa dialami siapa saja. Tapi... Cinta segitiga? Dibenarkan tidak ya?

Ya, saat menyatakan cinta pada Nung, Radit sudah memiliki pasangan. Namanya Sarah (baca ide cerita cerpen cinta ini disini!).

"Entahlah, Dit, saya harus menjawab apa. Saya bingung. Jujur saya akui, kalau ada ketertarikan yang bersemayam di hatiku padamu. Bagaimana pacarmu?"

Radit tersenyum sinis mendengar pertanyaan terakhir. "Lupakan dia. Aku lebih mencintaimu daripada dia."

"Gombal."

"Demi Tuhan! Sebetulnya, aku juga ingin meninggalkannya. Berapa kali aku bilang putus darinya. Tapi, dia seperti semut yang suka mengerubungi gula..."

"Terus kamu gulanya, gitu?" Nung bertanya sambil tersenyum.

"Begitulah..."

Nung tertawa. Kemudian, terdiam. Perasaannya mengatakan untuk menerima Radit. Sementara, pikirannya menolaknya. Bagaimana jika dia berada diposisi Sarah? Betapa terlukanya dibohongi kekasih hati.

Tapi, saat ini Nung tidak berada di posisi Sarah. Nung ada di tempatnya. Dalam posisi kedua yang dicintai Radit. Dan Nung juga berhak memilih opsi menerima cinta Radit.

"Bagaimana?" desak Radit.

"Kita jalani saja dulu. Bagaimana selanjutnya, kita lihat nanti."

"Tapi namanya tetap pacaran kan?" tanya Radit.

Nung mengangguk.

"Bukan ide yang buruk."

Sekali lagi, Nung menatap cermin. Ia memahami alasan Radit menyukainya.

Karena ia lebih cantik dibandingkan Sarah. Jauh lebih cantik secara fisik.

Nung tersenyum.

Suara Astrid masih menguar-nguar di udara.

Jadikan aku yang kedua
Buatlah diriku bahagia

----------
*) Lilih Prilian Ari Pranowo seorang cerpenis internet. Asyik menulis di dua blognya yang lain: Lilih Notes dan Plot Kreatif.